Senin, 29 November 2010

PILKAOS 2010

Setelah serangkaian acara pemilihan balon (bakal calon) dan calon, akhirnya pada hari Kamis, 25 November 2010 SMP Al Azhar Syifa Budi Parahyangan menggelar pesta demokrasi tahunan PILKAOS (Pemilihan Ketua OSIS) 2010. Pada tahun ini terdapat 3 (tiga) calon ketua OSIS yang sebelumnya dijaring dari 7 (tujuh) orang bakal calon. Ketujuh bakal calon tersebut berasal dari semua tingkatan kelas, kecuali kelas 9. Tiga calon ketua OSIS 2010 berasal dari kelas 8; Alika Asri Iskandar Putri dari kelas 8 Al-Faraby, M. Rafi Firdaus dari kelas 8 Al-Faraby, dan Ilham Tri Purwono dari kelas 8 Al-Kindi.

Ilham Tri Purwono
puput-rafi-ilham
Ketua OSIS 2009-2010

Dan akhirnya, dengan demokratis Ilham Tri Purwono berhasil memenangkan pemilihan tahun ini, yang juga berarti menjadi siswa pertama yang berhasil menjadi ketua OSIS, yang di 2 PILKAOS sebelumnya didominasi oleh siswi (2008-2009: Dinda Imani dan 2009-2010: Nabila Salsabila).

Congratulations on your success!

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, para keluarganya, sahabatnya, dan kita semua.

Alhamdulillah pada tanggal 6 dan 7 November 2010, SMP Al Azhar Syifa Budi Parahyangan mendapatkan undangan untuk mengikuti rangkaian perlombaan yang diselenggarakan oleh LSM Fokus Pendidikan. Jenis-jenis perlombaan tersebut adalah Olimpiade Sains, Olimpiade Matematika, Hapalan Al Qur'an dan Pidato (Speech Contest). SMP Al Azhar SBP mengirimkan 16 orang siswa-siswi terbaiknya untuk mengikuti lomba tersebut.

Perlombaan tersebut dilaksanakan di kampus SDIT - SMPIT Fitrah Insani di daerah Tani Mulya, Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat. Berikut adalah daftar cabang perlombaan, peserta, kelas, pembimbing dan keterangan prestasi yang dicapai.

Alhamdulillah dari empat cabang yang diperlombakan, SMP Al Azhar mendapatkan titel di semua cabang tersebut dan ini suatu kebahagiaan dan kebanggaan yang tidak terhingga.

Selamat kepada para pemenang dan pembimbing! Semoga prestasi yang telah berhasil diraih dapat membawa kita lebih dekat dengan Al Kholiq...

Selasa, 02 November 2010

IDUL QURBAN 1431 H


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله والحمد لله ولاحولا ولاقوة إلا بالله
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد

taken and editted from http://2.bp.blogspot.com/
Alhamdulillahirabbil 'aalamiin...sebentar lagi kita akan dipertemukan dengan sebuah peristiwa besar di bulan Dzulhijjah ini. Selain ada peristiwa ibadah haji yang menyedot jutaan jamaah dari seluruh penjuru dunia, di bulan suci ini juga kita akan menyambut hari raya haji yang dikenal dengan Idul Adha atau Idul Qurban.

Al Azhar Syifa Budi Parahyangan sebagai sebuah institusi pendidikan Islam tentu saja meyambut peristiwa ini dengan penuh suka cita. Perayaan Idul Qurban sudah menjadi agenda tetap di ASBP dengan memfasilitasi orang tua/wali murid yang ingin berkurban di lingkungan sekolah. Setiap tahun ASBP menyelenggarakan ibadah ini dengan meyembelih dan mendistribusikannya kepada yang berhak. Pengelolaan hewan qurban ini dikelola oleh seluruh lapisan yang ada di ASBP, mulai dari pihak yayasan, guru, karyawan, dan siswa.


Dokumentasi kegiatan
Tahun ini insyaallah kegiatan Idul Adha akan dilaksanakan pada tanggal 17 November 2010 bertempat di lingkungan ASBP. Berikut adalah segala sesuatu yang berhubungan denga Idul Qurban yang diambil dari berbagai sumber.

Tatacara Kurban/Qurban Idul Adha
 
Berqurban adalah menyembelih hewan qurban/udh-hiyah/ternak (Unta, Sapi/Kerbau, Kambing, dan Domba) setelah shalat Iedul Adha dan hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Dasar perintahnya adalah:

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah” [Al Kautsar 2]

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Al Hajj 34]

Hukum Qurban
Dalam hal ini para ulama terbagi dalam dua pendapat:
Pertama, wajib bagi orang yang berkelapangan. Ulama yang berpendapat demikian adalah Rabi’ah (guru Imam Malik), Al Auza’i, Abu Hanifah, Imam Ahmad dalam salah satu pendapatnya, Laits bin Sa’ad serta sebagian ulama pengikut Imam Malik, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, dan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahumullah. Syaikh Ibn Utsaimin mengatakan: “Pendapat yang menyatakan wajib itu tampak lebih kuat dari pada pendapat yang menyatakan tidak wajib. Akan tetapi hal itu hanya diwajibkan bagi yang mampu…” (lih. Syarhul Mumti’, III/408) Diantara dalilnya adalah hadits Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah 3123, Al Hakim 7672 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

Pendapat kedua menyatakan Sunnah Mu’akkadah (ditekankan). Dan ini adalah pendapat mayoritas ulama yaitu Malik, Syafi’i, Ahmad, Ibnu Hazm dan lain-lain. Ulama yang mengambil pendapat ini berdalil dengan riwayat dari Abu Mas’ud Al Anshari radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan, “Sesungguhnya aku sedang tidak akan berqurban. Padahal aku adalah orang yang berkelapangan. Itu kulakukan karena aku khawatir kalau-kalau tetanggaku mengira qurban itu adalah wajib bagiku.” (HR. Abdur Razzaq dan Baihaqi dengan sanad shahih). Demikian pula dikatakan oleh Abu Sarihah, “Aku melihat Abu Bakar dan Umar sementara mereka berdua tidak berqurban.” (HR. Abdur Razzaaq dan Baihaqi, sanadnya shahih) Ibnu Hazm berkata, “Tidak ada riwayat sahih dari seorang sahabatpun yang menyatakan bahwa qurban itu wajib.” (lihat Shahih Fiqih Sunnah, II/367-368, Taudhihul Ahkaam, IV/454)

Dalil-dalil di atas merupakan dalil pokok yang digunakan masing-masing pendapat. Jika dijabarkan semuanya menunjukkan masing-masing pendapat sama kuat. Sebagian ulama memberikan jalan keluar dari perselisihan dengan menasehatkan: “…selayaknya bagi mereka yang mampu, tidak meninggalkan berqurban. Karena dengan berqurban akan lebih menenangkan hati dan melepaskan tanggungan, wallahu a’lam.” (Tafsir Adwa’ul Bayan, 1120)

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mempunyai kemudahan untuk berkurban, namun ia belum berkurban, maka janganlah sekali-kali ia mendekati tempat sholat kami." [HR Ahmad dan Ibnu Majah]

Dasar memotong hewan Kurban pada Hari Raya Haji bersumber dari sunnah Nabi Ibrahim dan Ismail. Karena ketakwaannya yang dalam, mereka rela menjalankan perintah Allah meski itu berarti harus mengorbankan anak yang tersayang dan diri sendiri.

Kita harus senantiasa bertakwa, yaitu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya, agar kurban kita mendapat ridho Allah.

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya...[Al Hajj 37]

والله أعلم بالصواب
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته